Setiap
kali kami berdoa bersama isteri, melipat tangan, kami pasti selalu mendoakan
Papa dan Mama yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Kiranya
menerima belas kasihan dari NYA, agar melepaskan praktek okultisme nya yang
sudah sekitar 40 tahun lamanya itu. Papa mempunyai kemampuan supranatural dapat
menyembuhkan sakit penyakit, orang gila, kerasukan roh jahat hingga tulang ikan
yang tersangkut di leher pun dapat di hilangkan, bahkan pasiennya jauh sekali pun
melalui telepon dapat disembuhkan.
Pada
malam saat kami berdoa (tanggal: 6 Juni 2011), kami memperoleh penglihatan yang
mengagumkan. Sesosok yang berjubah putih kemilau dari tubuhnya begitu terang putih
bercahaya, sedang memasuki seperti lubang pintu menuju bawah tanah yang teramat
gelap. Dan DIA melangkahkan kakiNya Turun kebawah. Bagian tempat yang ditapaki
dan dilaluinya menyerupai anak tangga. Dan sekeliling dinding lorong berbatuan dan
tanah batu-batuan yang telah dilaluiNya seketika berubah menjadi terang
bercahaya kilauan keemasan mengikutinya sepanjang jalan IA melangkahkan kakiNya
menuju kebawah.
Gambar Ilustrasi
Penglihatan
itu diperlihatkan bertepatan pada saat saya sedang mengucapkan kata-kata doa
meminta Tuhan melawat, menjamah, mencelikkan mata dan menyelamatkan mereka dari
kegelapan yang mereka jalani.
Puji
nama Tuhan dengan keteguhan hati terus
meminta belas kasihanNya setiap hari. Pada tanggal 24 November 2014, Papa dan
Mama bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Roh
Kudus/Roh Allah luar biasa bekerja mengubahkan mereka sehingga berbalik
menerima Tuhan Yesus.
Bagaimanakah
Cara Tuhan membuat Orang Tua kami bertobat?
Yaitu Tuhan
mengijinkan Papa terserang stroke. Sejak awal, dengan iman saya meyakini peristiwa
ini adalah Celah yang Tuhan buka. Sebab saya percaya Tuhan tidak Tuli dan pasti
mendengarkan doa kami (tidak akan dipanggil sebelum terima Tuhan Yesus). Saya berada
di Jakarta dan Papa Mama di Pulau Kalimantan, daerah pedalaman dan tidak
dilarikan ke Rumah Sakit selama itu, karena tidak ada Puskesmas atau Rumah Sakit
disana. Bertahan dirumah hanya memanggil Mantri Desa diberi obat saja dan infus.
Selama
penderitaan dan ketakutannya selama seminggu itu (akan ancaman stroke : muntah-muntah, sakit kepala, di infus dan sangat
lemah kondisinya), Saya menawarkan mendoakan Papa dalam nama Yesus dan saya terkejut dia mau didoakan dan
mau mengikuti kata-kata saya. Saya doakan berhari-hari melalui telepon dari Jakarta.
Disitu
Tuhan telah membuka celah dan menunjukkan mujizat kesembuhan kepada Papa dari berkali-kali
terserang stroke dalam satu minggu yang dialaminya itu. Dokter menyimpulkan bahwa
ini adalah keajaiban dan anugrah. Seharusnya serangan seperti ini sudah dipastikan
minimal setengah tubuhnya sudah mati, karena darah yang sudah menggenangi
otaknya dan lagi sangat berpotensi menjadikan sistem motorik pada otaknya tidak
akan berfungsi lagi sebagaimana mestinya (setelah dianalisa dari CT Scan. Setelah kami pulang ke desa dan membawanya ke Rumah Sakit, tanggal 24 November 2014).
Dokumentasi tanggal 24 November 2014
Yang lebih
aneh lagi, ketika Papa terjatuh dan tidak sadarkan diri saat serangan stroke yang
terakhir kalinya (tanggal 22 November 2014). Saksi tetangga yang memberi pertolongan
mengangkat tubuhnya mengatakan terkejut karena mereka fikir seharusnya sudah tidak
bernafas karena sudah mengeluarkan keringat kental sekujur tubuh seperti mayat
(menurut pengakuan mereka). Akan tetapi kemudian Papa kembali sadar dan dapat
bangun dan duduk bahkan bisa berjalan. Saat ini sudah sehat.
Singkat cerita Kemudian
Papa Mama menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya dan meminta di baptis di Jakarta di
Bulan Maret 2015.